Penerapan Weda di Bali terdiri dari 3 unsur yang antara satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan yang terdiri dari:
TATWA(Filsafat)
TUTUR(Etika, Susila)
UPACARA
Menurut Buku Sarasamuscaya yang di alih bahasa oleh PROF. DR. TJOK RAI SUDHARTA, Penerbit UPADA SASTRA Denpasar, 1993. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang dapat diibaratkan sebagai telur, dimana Tatwa diibaratkan sebagai embrio/benih telur, Tutur(etika) diibaratkan sebagai kuning telur, dan upacara diibaratkan sebagai putih dan kulit telur. Benih telur akan menjadi tumbuh dengan baik bila kuning telur dan putih telur dalam kondisi baik. Jika rusak salah satu atau keduanya, maka benih telur itu tidak akan tumbuh.
Untuk lebih lengkapnya silahkan download DISINI
TATWA(Filsafat)
TUTUR(Etika, Susila)
UPACARA
Menurut Buku Sarasamuscaya yang di alih bahasa oleh PROF. DR. TJOK RAI SUDHARTA, Penerbit UPADA SASTRA Denpasar, 1993. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang dapat diibaratkan sebagai telur, dimana Tatwa diibaratkan sebagai embrio/benih telur, Tutur(etika) diibaratkan sebagai kuning telur, dan upacara diibaratkan sebagai putih dan kulit telur. Benih telur akan menjadi tumbuh dengan baik bila kuning telur dan putih telur dalam kondisi baik. Jika rusak salah satu atau keduanya, maka benih telur itu tidak akan tumbuh.
Untuk lebih lengkapnya silahkan download DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar